Ini adalah lima belas kalinya lima belas berganti. Aku selalu menunggunya di tempat yang sama, di jam yang sama dan di tanggal yang sama.
Janji yang ia ucapkan masih jelas dalam ingatku.
"Aku akan kembali tanggal lima belas, tunggulah aku di sini." Ia penuh keyakinan saat melapalkan janji itu.
Aku si pungguk, tak berhenti menjemput janji yang tak tiba. Selalu di sini, di jembatan pukul 15.00 tepat. Sendiri, hanya membawa jiwa yang mulai rapuh.
Kulihat jam tangan, sudah lewat dua puluh menit dari jam 15.00. Ia yang kutunggu, seperti biasa tak menampakan ujung rambut.
Ingin kuakhiri penantian ini, namun aku takut di saat itu terjadi, ia datang dan memenuhi janjinya. Lagipula bukan pria itu yang salah. Aku memintanya pergi. Aku memintanya meninggalkan pulau ini. Tepat saat ia melamarku, di jembatan ini, aku berjanji menerima, jika ia pergi. Ya, dia harus pergi.